Minggu, 21 Februari 2021
DARING KELAS 10 MIPA MATEMATIKA PEMINATAN TGL 24 FEBRUARI 2021 MATERI VEKTOR PADA BIDANG
DARING KELAS 10 MATEMATIKA WAJIIB TGL 23 FEBRUARI 2021 MATERI RELASI SUDUT
Rumus Sudut Berelasi
Dengan memakai sudut-sudut relasi, kita mampu menghitung nilai perbandingan pada trigonometri untuk sudut pada kuadran lainnya, bahkan untuk sudut yang lebih dari 360°, termasuk juga sudut negatif.
Sudut Relasi Kuadran I
Untuk α lancip, maka (90° − α) menghasilkan sudut-sudut kuadran I. Di dalam trigonometri, relasi sudut-sudut dinyatakan sebagai berikut :
sin (90° − α) = cos α
cos (90° − α) = sin α
tan (90° − α) = cot α
Sudut Relasi Kuadran II
Untuk α lancip, maka (90° + α) dan (180° − α) menghasilkan sudut-sudut kuadran II.alam trigonometri, relasi sudut-sudut dinyatakan sebagai berikut :
sin (90° + α) = cos α
cos (90° + α) = -sin α
tan (90° + α) = -cot αsin (180° − α) = sin α
cos (180° − α) = -cos α
tan (180° − α) = -tan α
Sudut Relasi Kuadran III
Untuk α lancip, maka (180° + α) dan (270° − α) menghasilkan sudut kuadran III. Di dalam trigonometri, relasi sudut-sudut dinyatakan sebagai berikut :
sin (180° + α) = -sin α
cos (180° + α) = -cos α
tan (180° + α) = tan αsin (270° − α) = -cos α
cos (270° − α) = -sin α
tan (270° − α) = cot α
Sudut Relasi Kuadran IV
Untuk α lancip, maka (270° + α) dan (360° − α) menghasilkan sudut kuadran IV. D i dalam trigonometri, relasi sudut-sudut dinyatakan sebagai berikut :
sin (270° + α) = -cos α
cos (270° + α) = sin α
tan (270° + α) = -cot αsin (360° − α) = -sin α
cos (360° − α) = cos α
tan (360° − α) = -tan α
Jika diperhatikan, rumus-rumus diatas mempunyai pola yang hampir sama, oleh karena itu sangatlah tidak bijak jika harus menghafalnya satu per satu. Ada 2 hal yang harus diperhatikan, yaitu sudut relasi yang dipaka dan tanda untuk tiap kuadran.
Untuk relasi (90° ± α) atau (270° ± α), maka :
sin → cos
cos → sin
tan → cot
Untuk relasi (180° ± α) atau (360° ± α), maka :
sin = sin
cos = cos
tan = tan
Tanda masing-masing kuadran :
Kuadran I (0 − 90°) = semua positif
Kuadran II (90° − 180°) = sinus positif
Kuadran III (180° − 270°) = tangen positif.
Kuadran IV (270° − 360°) = cosinus positif
Contoh Soal
Contoh Soal 1
Untuk perbandingan trigonometri berikut, nyatakanlah dalam perbandingan trigonometri sudut komplemennya
sin 20°
tan 40°
cos 53°
Jawab :
sin 20° = sin (90° − 70°)
= cos 70°
tan 40° = tan (90° − 50°)
= cot 50°
cos 53° = cos (90° − 37°)
= sin 37°
Jika diperhatikan pada sin yang berubah menjadi cos, kemudian tan berubah jadi cot sedangkan cos berubah menjadi sin karena relasi yang dipaka adalah (90° − α) dan ketiga perbandingan trigonometri bernilai positif, karena sudut 20°, 40° dan 53° berada di kuadran I.
Contoh Soal 2
Nyatakan tiap perbandingan trigonometri berikut di dalam sudut 37° !
tan 143°
sin 233°
cos 323°
Jawab :
Sudut 143° adapada kuadran II, hingga tan 143° memiliki nilai negatif.
tan 143° = tan (180° − 37°)
= -tan 37°
Sudut 233° ada pada kuadran III, sehingga sinus memiliki nilai negatif.
sin 233° = sin (270° − 37°)
= -cos 37°
Perhatikan sin berubah menjadi cos dikarenakan relasi yang dipakai (270° − α)
Sudut 323° ada pada kuadran IV, hingga cosinus memiliki nilai positif.
cos 323° = cos (360° − 37°)
= cos 37°
Contoh Soal 3
Tanpa memakai kalkulator, tentukan nilai dari sin100∘−cos190∘cos350∘−sin260∘
Jawab :
sin 100° = sin (90° + 10°)
= cos 10°
cos 190° = cos (180° + 10°)
= -cos 10°
cos 350° = cos (360° − 10°)
= cos 10°
DARING KELAS 9 TGL 22 FEBRUARI 2021 BAB BANGUN RUANG SISI LENGKUNG (BOLA)
Bola
Pengertian Bola
Bola merupakan salah satu bangun ruang sisi lengkung yang dibatasi oleh satu bidang lengkung. Atau juga bisa didefinisikan sebagai sebuah bangun ruang berbentuk setengah lingkaran yang diputar mengelilingi garis tengahnya.
Unsur-unsur Bola
- Titik O dinamakan titik pusat bola.
- Ruas garis OA dinamakan sebagai jari-jari bola.
- Ruas garis CD dinamakan sebagai diameter bola. Apabila kalian perhatikan baik-baik, ruas garis AB juga merupakan diameter bola. AB bisa juga dikatakan sebagai tinggi bola.
- Sisi bola merupakan sekumpulan titik yang memiliki jarak sama kepada titik O. Sisi tersebut dinamakan sebagai selimut atau kulit bola.
- Ruas garis ACB dinamakan sebagai tali busur bola.
- Ruas-ruas garis pada selimut bola yakni ACBDA yang juga dinamakan sebagai garis pelukis bola.
Sifat Bola
- Bola memiliki 1 sisi serta 1 titik pusat.
- Bola tidak memiliki rusuk.
- Bola tidak memiliki titik sudut
- Tidak memiliki bidang diagonal
- Tidak memiliki diagonal bidang
- Sisi bola disebut sebagai dinding bola.
- Jarak dinding ke titik pusat bola disebut sebagai jari-jari.
- Jarak dinding ke dinding serta melewati titik pusat disebut sebagai diameter.
Rumus pada Bola
Rumus untuk menghitung volume bola yakni:
4/3 x π x r3
Rumus untuk menghitung luas bola yakni:
4 x π x r2
Keterangan:
V : Volume bola (cm3)
L : Luas permukaan bola (cm2)
R : Jari – jari bola (cm)
π : 22/7 atau 3,14
Contoh Soal dan Pembahasan
Soal 1. Bola
Sebuah balon udara berwujud bola serta terbuat dari bahan elastis. Hitunglah berapa luas bahan yang dibutuhkan untuk membuat balon udara tersebut apabila diameternya 28 m dengan π=22/7!
Jawab:
Diketahui:
- d = 28 → r = 14
Ditanyakan:
- Luas ?
Penyelesaian:
L = 4πr²
L = 4×22/7×14×14
L = 2.464 m²
Sehingga, luas bahan yang diperlukan yakni 2.464 m²
Soal 2. Bola
Berapakah volume bola apabila jari jarinya 10 cm?
Jawab:
- r = 10 cm
- V = ?
V = 4/3 πr³
= 4/3 x 3,14 x 10³
= 4.186,67 cm³
Sehingga volume bola tersebut yaitu 4.186,67 cm³.
Minggu, 14 Februari 2021
DARING KELAS 10 MIPA MATEMATIKA PEMINATAN TGL 17 FEBRUARI 2021 MATERI PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR
Proyeksi Skalar dan Proyeksi Vektor Ortogonal
Proyeksi Skalar Ortogonal
Proyeksi skalar ortogonal biasa disebut juga dengan proyeksi panjang vektor ortogonal. Dalam kata lainnya, objek proyeksi adalah panjang vektor. Rumus untuk menghitung panjang proyeksi skalar vektor ortogonal adalah sebagai berikut.
- Proyeksi skalar ortogonal pada arah vektor .
- Proyeksi skalar ortogonal pada arah vektor .
Proyeksi Vektor Ortogonal
Objek pada proyeksi skalar vektor ortogonal adalah panjang proyeksi vektor. Sedangkan pada proyeksi vektor ortogonal yang menjadi objek utamanya adalah vektornya. Vektor hasil proyeksi dapat ditentukan melalui rumus berikut.
- Proyeksi vektor ortogonal pada .
- Proyeksi vektor ortogonal pada .
Contoh Soal dan Pembahasan
Panjang proyeksi ortogonal vektor pada adalah 4. Nilai p adalah ….
Pembahasan:
Mencari panjang vektor b:
Beradasrkan rumus proyeksi skalar (proyeksi panjang) ortogonal vektor dapat diperoleh persamaan berikut.
Jawaban: E
DARING KELAS 10 MATEMATIKA WAJIIB TGL 16 FEBRUARI 2021 MATERI NILAI SUDUT DIBERBAGAI KUADRAN
PERBANDINGAN TRIGONOMETRI DI BERBAGAI KUADRAN
http://mademathika.blogspot.com/ |
- Sudut dalam kuadran I terletak antara 0o dan 90o (0° < x < 90°), semua bernilai positif
- Sudut dalam kuadran II terletak antara 90o dan 180o (90° < x < 180°), hanya nilai sinus yang positif (cosinus dan tangent bernilai negatif)
- Sudut dalam kuadran III terletak antara 180o dan 270o (180° < x < 270°), hanya nilai tangen yang positif (cosinus dan sinus bernilai negatif)
- Sudut dalam kuadran IV terletak antara 270o dan 360o (270° < x < 360°), hanya nilai cosinus yang positif (sinus dan tangent bernilai negatif)
- Sin 210o
- Cos 120o
- Tan 225o
- Cos 300o
DARING KELAS 9 TGL 21 FEBRUARI 2022 BAB KONGRUEN DAN KSEBANGUNAN
kerjakan LKS halaman 23 LATIHAN 1 NO 1 dan 2 pakai cara setelah itu jawaban kirim ke wa bu hanum
-
Bilangan Berpangkat Pengertian dan Sifatnya Bilangan yang memiliki pangkat di dalam matematika terdiri dari: bilangan dengan pangkat b...
-
Bentuk Akar Bentuk akar Adalah sebuah bilangan yang hasilnya bukan termasuk bilangan rasional atau bilangan irasional, dan digunakan sebag...
-
Pengertian Rumus ABC Rumus abc adalah salah satu rumus yang digunakan digunakan untuk mencari akar-akar persamaan kuadra t. Berikut merup...